Friday 15 January 2021

Rindu


Sudah empat bulan sejak kepergian Mama, masih begitu jelas terasa, rasa sedih dan kehilangannya. Jika ditarik undur ke hari saat Mama pergi, hatiku benar-benar hancur, mengingat bahwa nggak akan ada lagi sosok Mama, yang biasanya selalu ada di sisiku. Hari itu, aku berkata berulang-ulang ke diriku sendiri, aku nggak bisa hidup tanpa Mama, aku nggak bisa berbuat apa-apa tanpa Mama, aku butuh Mama.


Setiap aku lihat foto-foto lama, every single photo, selalu mengingatkan aku akan Mama, walaupun nggak ada wajah Mama di foto tersebut. "Oh ini, waktu lagi liburan di Banyuwangi, Mama telepon beberapa kali dalam sehari. Mama bilang kangen. Mama menyuruhku bersenang-senang, menikmati liburanku." Begitu banyak memori baik yang tercipta antara aku dan Mama.

Mama bukan seorang ibu yang sempurna. Namun, di dalam ketidak-sempurnaannya itu, Mama selalu mengusahakan yang terbaik untuk anak-anaknya. Keluargaku pun tak sempurna, tapi aku sungguh amat bersyukur dilahirkan dalam keluargaku saat ini. Keluarga yang mendidik aku menjadi wanita seperti sekarang ini.


Begitu banyak penyesalan datang saat Mama meninggalkan dunia ini. Isi pikiranku hanyalah, seharusnya aku begini, seharusnya aku melakukan itu. Walaupun, berkali-kali Mama berkata bahwa Mama bangga memiliki anak seperti aku.


Empat bulan berjalan, ternyata aku bisa berdiri di kakiku sendiri, walau tertatih-tatih. Aku yang dulu bukanlah yang sekarang. Aku harap aku membuat Mama semakin bangga. Hari ini aku sudah bisa memasak sedikit-sedikit, aku sudah tidak lagi lupa makan, setiap pagi aku selalu membersihkan tempat tidurku, aku rajin membersihkan ruangan kerjaku dan banyak hal lain yang mungkin Mama tidak membayangkan aku ternyata bisa melakukannya. 

Aku sadar, tentu semuanya berjalan bukan karena kekuatanku sendiri. Semuanya karena anugerah dan kasih karunia Tuhan, karena hikmat dan akal budi yang Tuhan berikan, juga karena Roh Kudus yang selalu menuntunku dari hari ke hari. Mungkin aku sedih, tapi aku tetap percaya Tuhan punya rencana yang indah untuk aku dan keluargaku. Aku terlalu yakin, hidupku ada di dalam tangan-Nya.


Terima kasih Tuhan untuk penyertaanmu yang selalu ada. Terima kasih Tuhan untuk hal baik yang Kau ijinkan terjadi dalam hidupku. Tolong sampaikan padanya, aku rindu.



 So, that’s practically what I want to say. Thanks for reading. I hope you find this post useful. I’ll see you soon!

W R I T T E N   W I T H   L O V E   B Y
 

No comments:

Post a Comment