Sunday 16 December 2018

Toxic Social Media


"Nggak posting pasangan bukan berarti nggak punya pasangan. Nggak posting liburan bukan berarti nggak bahagia. Nggak posting pencapaian-pencapaian bukan berarti nggak sukses. Nggak update story bukan berarti nggak punya life story. Sosial media bukan tempat laporan yang apa-apa harus diketahui publik." - @priyandabp. Ini aku setuju banget sih.



Aku baru sadar yah ternyata social media ini bisa jadi toxic buat kehidupan kita, kalo kita nggak bisa kontrol sosial medianya, eh malah kebalikannya, kita yang dikontrol sosial media. Tidur malem banget gegara never ending scrolling di sosial media. Terus, merasa hidup kok nggak senyaman temen-temen yang kamu lihat di sosial media.


Well well, belakangan aku baru tau kalo perasaan seperti ini nggak cuma kita rakyat jelata yang alami, bahkan ini orang Youtuber besar, salah satu panutan beberapa anak Youtuber lainnya, ternyata juga merasakan hal yang sama. Yaa, memang dasar sifat manusia itu nggak pernah puas. Selalu kepingin hal-hal yang di atas mereka. Padahal sebenernya mereka nggak sadar, banyak orang yang mimpi punya hidup seperti mereka.


Sepertinya, kita sendiri juga harus re-check lagi deh, apa bener hidupnya kita ini nggak nyaman. Apa bener nggak ada hal-hal yang bisa kita syukuri dalam hidup ini? Aku rasa banyak juga orang diluar sana yang bermimpi untuk punya hidup seperti kita. Aku harap kalian nggak stres hanya karena sosial media. Aku bilang hanya, soalnya nggak seharusnya sosial media jadi momok dalam hidupmu. Harusnya sosial media itu fun, bikin kita seneng, bukan malah bikin stress.



What I Wear :
Longsleeve Top from Zara | Outer Vest from Pupupaupu Clothing
Pants from Clyv Official | Mules from Symbolize Shoes | Bag from Charles & Keith

Venue :
Kampi Hotels, Surabaya


So, that’s practically what I want to say. Thanks for reading. I hope you find this post useful. I’ll see you soon!

W R I T T E N   W I T H   L O V E   B Y
 

No comments:

Post a Comment